BIAS

Singgasana itu tampak kumuh, tak berpenghuni. Sudah terlalu usang, mungkin.
Hanya gundukan debu yang semakin meninggi. Indahnya pun terbiaskan seperti berlian yang tertimbun bebatuan yang dipenuhi lumut...

Menatap Ilusi

Rongga itu mulai terlihat, ada beberapa lubang cahaya yang mulai nampak. Asaku mulai tumbuh kembali, dari sebuah ilusi yang yang selama ini selalu menghampiri.
Mungkinkah aku mampu mencapai cahaya itu? Entahlah, butuh waktu untuk membuktikan.
Aku butuh cahaya untuk melewati lorong-lorong gelap itu. Tanpa itu mungkin aku tersesat kembali di kegelapan, mungkin semakin gelap.
Berharap ada seorang puteri yang berteriak "Bangkit!! Bergegas!! Aku Menunggumu Disini.". Lagi-lagi Ilusi yang menghampiri. Langkah gontaiku masih mengiringi jalan suram yang sedang kutapaki.